Idul Fitri adalah acara spesial yang menyatukan keluarga dan teman untuk berkumpul bersama. Minuman yang menyegarkan adalah hal yang wajib ada untuk melengkapi hidangan Anda. Dalam artikel ini, berikut adalah beberapa ide mocktail non-alkohol yang sempurna untuk Idul Fitri yang dapat membuat tamu Anda puas.

• Mocktail Mojito Delima: Mocktail yang menyegarkan ini merupakan sentuhan berbeda dari mojito klasik, dan sangat cocok untuk hari yang panas. Campurkan daun mint segar, air jeruk nipis, jus delima, sirup dan soda dalam gelas, lalu aduk hingga tercampur rata.
• Mocktail Limun Mawar: Air mawar menambahkan aroma bunga yang lembut pada mocktail yang manis dan asam ini. Campurkan jus lemon segar, air mawar, sirup dan soda dalam gelas, lalu aduk hingga tercampur rata.
• Mango Lassi Mocktail: Minuman yang populer di Asia Selatan, mocktail yang lembut ini dibuat dari buah mangga segar, yogurt, susu, dan gula. Blender semua bahan hingga halus, dan sajikan dalam keadaan dingin.
• Virgin Mojito Mocktail: Mocktail klasik yang selalu disukai banyak orang. Campurkan daun mint segar dan irisan jeruk nipis ke dalam gelas, tambahkan sirup dan soda, lalu aduk hingga tercampur rata.
• Mocktail Pendingin Mentimun: Mocktail ini ringan, menyegarkan, dan sempurna untuk hari musim panas. Campurkan jus mentimun segar, air jeruk nipis, sirup sederhana, dan soda dalam gelas, lalu aduk hingga tercampur rata.
• Mocktail Nanas Kelapa: Bawa diri Anda ke surga tropis dengan mocktail yang manis dan lembut ini. Campurkan jus nanas segar, krim kelapa, sirup dan soda dalam pengocok, kocok hingga rata, dan sajikan di atas es.
• Mocktail Sari Apel Bersoda: Mocktail yang meriah ini sangat cocok untuk musim liburan. Campurkan sari apel bersoda, jus cranberry, sirup dan soda dalam gelas, lalu aduk hingga tercampur rata.

Kesimpulannya, mocktail non-alkohol adalah cara tepat untuk merayakan Idul Fitri dengan minuman yang menyegarkan yang melengkapi hidangan Anda. Dengan resep-resep mocktail ini, Anda dapat menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi semua orang. Selamat merayakan Idul Fitri yang menyenangkan dan meriah!

Buat temen-temen semua, khususnya Para Pengusaha dibidang beverage tentunya tau di pertengahan bulan Maret 2023 yang lalu, SOLO BAKERY BEVERAGE mengadakan event Yang sangat menarik, karena ada banyak bahan minuman yang bisa yang dihadirkan di Event ini, salah satunya Tofico hadir di event ini, tepatnya di stand booth No 20 – 21. Event ini diselenggarakan pada tanggal 10 sampai dengan 12 Maret 2023 di Solo Paragon Mall.

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi terbaik, bahkan produksi tahunan yang mencapai 600 ribu ton mampu menyuplai tujuh persen kebutuhan kopi dunia. Menurut data Kementerian Pertanian RI (Kementan RI), Indonesia merupakan produsen kopi terbesar di dunia, setelah Brasil dan Kolombia. 

Pemerintah menyatakan setidaknya ada 16 jenis kopi yang diminati pasar internasional. Bertepatan dengan Hari Kopi Internasional yang jatuh setiap 1 Oktober, yuk kenali tujuh kopi yang paling favorit berikut ini!

1. Kopi Arabika Gayo, Sumatera

Kopi asal Aceh ini teksturnya lebih encer alias tak terlalu pekat dengan tingkat keasaman seimbang. Cocok untuk kamu yang bukan penyuka kopi asam.

Masyarakat Aceh punya cara penyajian tardisional yang khas. Bukan diseduh, tapi kopi dan air direbus dalam panci hingga mendidih, lalu dituang ke dalam gelas berisi susu dan gula. 

2. Kopi Arabika Kintamani, Bali

Kopi Kintamani menjadi salah satu kopi yang populer di Jepang, Eropa, dan beberapa negara Arab. Tujuan ekspor utama kopi Kintamani memang di tiga negara tersebut. Rasanya unik karena dominasi asam citrus segar dan aroma wangi bunga, dengan tingkat keasaman dan kekentalan sedang.

3. Kopi Arabika Toraja

Beberapa negara yang menjadi tujuan utama ekspor kopi Toraja adalah Jepang dan Amerika, karena karakteristiknya unik, sesuai dengan kebiasaan minum kopi di sana. Kopi Toraja biasanya tidak menyisakan after taste pahit yang bagi sebagian orang terasa mengganggu. 

Sensasi pahit yang ditimbulkan bijih kopinya hanya ada di awal dan hilang dalam sekali teguk. Kopi Toraja dan mayoritas kopi lainnya yang tumbuh di Sulawesi cenderung punya rasa earthy, seperti rasa tanah atau hutan dengan kandungan asam rendah.

4. Kopi Arabika Java Ijen Raung

Satu kontainer kopi Java Ijen Raung khas Bondowoso pertama kali diekspor pada 2011, tapi popularitasnya di luar negeri kian meroket. Hingga 2016, Indonesia berhasil mengekspor 43 kontainer atau setara dengan 858,91 ton kopi. 

Kopi Java Ijen Raung punya ciri khas unik yakni rasa sedikit pedas dengan aroma bunga hutan. Tingkat asamnya sedang, tapi cenderung ke asam Jawa daripada citrus.

5. Kopi Liberika Rangsang Meranti, Riau

Berdasarkan situs disperin.riau.go.id, kopi Liberika dari Kepulauan Meranti telah menyabet sertifikasi Indikator Gegrafis (IG), dan dinyatakan sebagai salah satu hasil pertanian terbaik oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Nasional RI. Kopi ini sangat populer di Malaysia dan Singapura sebagai dua negara tujuan ekspor terbesar.

6. Kopi Arabika Flores Bajawa

Kekentalan cukup pekat, tapi tingkat keasamannya rendah. Berbeda dengan kebanyakan kopi di Indonesia, kopi Arabika dari kawasan Bajawa, Flores, Nusa Tenggara Timur, punya rasa dominan cokelat dan vanili dengan after taste yang sedikit nutty. Amerika adalah negara tujuan sebagian besar ekspor kosmoditas kopi Flores Bajawa.

7. Kopi Robusta Temanggung

Aroma cukup unik, yakni aroma tembakau dengan rasa pahit pekat dan mendominasi. Namun itulah yang membuat kopi khas Temanggung, Jawa Tengah, ini sangat autentik dan digemari. Bahkan pasar ekspornya sudah mencapai negara-negara Eropa, Timur Tengah, hingga Amerika Latin.

Ada yang sudah kamu cobain? Dan jenis kopi Indonesia mana yang paling kamu suka nih? Bagikan di kolom komentar ya!

Proses roasting kopi adalah sebuah proses pemanggangan atau penyangraian biji kopi supaya aroma dan rasa yang terkunci dalam biji kopi dapat keluar. Rasa kopi bisa berbeda-beda bergantung pada varietas, letak geografis, serta metode roasting itu sendiri.

Pada proses roasting kopi ini, biji kopi yang awalnya berwarna hijau akan dipanggang dalam suhu dan waktu tertentu hingga warnanya berubah menjadi kecoklatan. Warna kecoklatannya pun bisa berbeda-beda bergantung pada jenis pemanggangan yang dipilih.

Level Light Roast

Pada level light roast, biji kopi yang dipanggang dalam suhu 180-205°Celcius dan akan menghasilkan warna coklat muda dengan kandungan kafein yang tinggi. Di level roasting kopi yang satu ini, kopi menghasilkan kandungan asam yang tinggi serta tidak adanya minyak dalam biji kopi tersebut. Ini disebabkan proses roasting kopi yang tidak terlalu lama. Jika Anda tidak suka kopi yang bercita rasa kuat, biji kopi yang dipanggang dalam tahap light roast memang paling cocok untuk Anda. Secangkir kopi beraroma buah yang keasam-asaman serta aroma kopinya yang ringan merupakan hasil dari tahap light roast yang satu ini.

Level Medium Roast

Pada level medium roast, biji kopi akan dipanggang dalam suhu sekitar 210°Celcius dan akan menghasilkan warna biji kopi yang kecoklatan. Warna biji kopi pada level Medium Roast berada pada satu tingkat lebih gelap dibandingkan pada level Light Roast. Sama seperti level Light Roast, kopi yang dipanggang pada tahap Medium Roast juga tidak memiliki minyak, namun memiliki kafein yang sedikit lebih rendah. Kopi yang dihasilkan memiliki rasa, aroma, serta tingkat keasaman yang seimbang.

Level Dark Roast

Proses roasting kopi pada level Dark Roast akan menghasilkan warna biji kopi yang coklat tua serta kada kafein yang lebih rendah dibandingkan pada level Medium Roast. Di level Dark Roast ini, biji kopi akan melalui proses pemanggangan dalam suhu 225°Celcius. Kopi yang dihasilkan pada level roasting ini cukup berminyak akibat proses roasting di suhu dan waktu yang cukup lama. Rasa kopi yang dihasilkan pada level Dark Roast adalah rasa kopi yang kuat serta ada sedikit rasa rempah.

Level Extra Dark Roast

Pada proses roasting kopi di level Extra Dark Roast ini, proses pemanggangan kopi menjadi yang terlama dan terpanas dibandingkan level roasting lainnya. Biji kopi akan dipanggang dalam suhu 240-250°Celcius dengan kandungan kafein yang sangat rendah dibandingkan level roasting kopi lainnya. Warna biji kopi di level Extra Dark Roast ini adalah warna hitam. Biji kopi ini memiliki minyak yang lebih banyak dibandingkan level Dark Roast. Kopi hitam ini memiliki cita rasa pahit dan ada sensasi rasa gosong dan berasap yang dapat dirasakan lidah. Karena proses roasting yang cukup lama dalam suhu yang tinggi, maka rasa kopi yang dihasilkan akan berbeda karena telah kehilangan cita rasa originalnya.

Mocktail dan cocktail adalah dua jenis minuman yang kerap disajikan di bar dan restoran hampir di seluruh dunia.  Sekilas, keduanya tampak serupa karena warnanya yang menarik dan disajikan di dalam gelas cantik.  Namun mocktail dan cocktail memiliki banyak perbedaan. Ketahui beberapa perbedaan keduanya agar kamu tidak salah pesan saat minum di bar atau restoran nantinya.

Coktail adalah minuman campuran berbagai jenis minuman ringan dan jus buah dengan tambahan minuman beralkohol. Biasanya, minuman ini disajikan sebelum atau sesudah makan malam. Ini tergantung jenis cocktail apa yang akan dikonsumsi. Cocktail memiliki cita rasa asam, manis, dan pahit karena mengandung sebagian besar alkohol. Ketika membuat cocktail, terdapat prosedur standar yang dilakukan agar komponen campuran minuman tepat. Cocktail harganya lebih mahal dibanding mocktail karena mengandung minuman beralkohol. Minuman ini berpotensi memabukkan bagi yang meminumnya. Beberapa cocktail populer di antaranya yaitu Manhattan, Alexander, Dirty martini, French Connection, dan Green Russians.

Sama halnya dengan cocktail, minuman jenis ini terdiri dari berbagai jenis campuran minuman ringan dan jus buah. Bedanya, mocktail tidak menambahkan minuman beralkohol. Mocktail umumnya memiliki rasa yang manis karena  dibuat dari campuran jus buah dan sirup gula.  Saat membuat mocktail, tidak ada prosedur standar yang harus dilakukan, sehingga siapa pun dapat membuat mocktail. Minuman ini tidak bersifat memabukkan, dan biasanya dikonsumsi oleh kalangan yang tidak ingin atau tidak boleh meminum alkohol.  Beberapa mocktail populer di antaranya seperti Deep Blue, Mojito, Fired Ice, Queens Punch, Shirley Temple, dan Italian Cream Soda.

Kopi lebih dari sekadar minuman di Indonesia; kopi juga merupakan sebuah bentuk seni yang merayakan keunikan rasa dan warna negara ini. Indonesia dikenal sebagai penghasil beberapa kopi terbaik di dunia, termasuk kopi dari Sumatra, Jawa, dan Sulawesi, yang dihargai karena rasa dan aromanya yang khas.

Seni kopi Indonesia ditunjukkan melalui metode penyiapan kopi yang beragam di negara ini. Setiap daerah memiliki pendekatan unik dalam menyiapkan kopi, menciptakan rasa dan tekstur yang berbeda yang mencerminkan budaya, tradisi, dan lingkungan daerah tersebut. Sebagai contoh, di Aceh, kopi dipanggang secara tradisional dengan margarin, memberikan rasa mentega yang berbeda. Sedangkan di Toraja, Sulawesi, kopi diolah dengan metode “kopi sapan,” di mana biji kopi dipanggang di atas api terbuka dan dicampur dengan berbagai rempah-rempah, seperti kapulaga dan jahe, sehingga menghasilkan kopi yang pedas dan harum.

Di luar metode persiapan, seni kopi Indonesia juga terlihat jelas dalam penyajian visual kopi. Banyak kedai kopi dan kafe di Indonesia yang menyajikan kopi sebagai sebuah bentuk seni, menyajikannya dengan cara yang indah dan unik yang menyoroti keanekaragaman budaya Indonesia. Sebagai contoh, beberapa kedai kopi di Bali menyajikan kopi dalam cangkir bambu, sementara kedai kopi lainnya di Jakarta menyajikan kopi dalam teko tanah liat.

Seni kopi Indonesia juga meluas ke industri kopi yang dinamis di negara ini. Industri kopi di Indonesia memberikan kesempatan kerja bagi banyak orang, mulai dari petani kopi hingga roaster dan barista. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia juga telah berupaya mengembangkan produksi dan perdagangan kopi yang berkelanjutan, memastikan bahwa praktik pertanian dan produksi kopi ramah lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial.

Secara keseluruhan, kopi di Indonesia lebih dari sekadar minuman; kopi merupakan simbol keragaman budaya, tradisi, dan ekspresi budaya Indonesia. Pendekatan unik negara ini terhadap persiapan dan penyajian kopi telah menciptakan budaya kopi yang kaya dan merayakan keindahan serta cita rasa Indonesia.

Kopi lebih dari sekadar minuman di Indonesia; kopi juga merupakan sebuah bentuk seni yang merayakan keunikan rasa dan warna negara ini. Indonesia dikenal sebagai penghasil beberapa kopi terbaik di dunia, termasuk kopi dari Sumatra, Jawa, dan Sulawesi, yang dihargai karena rasa dan aromanya yang khas.

Seni kopi Indonesia ditunjukkan melalui metode penyiapan kopi yang beragam di negara ini. Setiap daerah memiliki pendekatan unik dalam menyiapkan kopi, menciptakan rasa dan tekstur yang berbeda yang mencerminkan budaya, tradisi, dan lingkungan daerah tersebut. Sebagai contoh, di Aceh, kopi dipanggang secara tradisional dengan margarin, memberikan rasa mentega yang berbeda. Sedangkan di Toraja, Sulawesi, kopi diolah dengan metode “kopi sapan,” di mana biji kopi dipanggang di atas api terbuka dan dicampur dengan berbagai rempah-rempah, seperti kapulaga dan jahe, sehingga menghasilkan kopi yang pedas dan harum.

Di luar metode persiapan, seni kopi Indonesia juga terlihat jelas dalam penyajian visual kopi. Banyak kedai kopi dan kafe di Indonesia yang menyajikan kopi sebagai sebuah bentuk seni, menyajikannya dengan cara yang indah dan unik yang menyoroti keanekaragaman budaya Indonesia. Sebagai contoh, beberapa kedai kopi di Bali menyajikan kopi dalam cangkir bambu, sementara kedai kopi lainnya di Jakarta menyajikan kopi dalam teko tanah liat.

Seni kopi Indonesia juga meluas ke industri kopi yang dinamis di negara ini. Industri kopi di Indonesia memberikan kesempatan kerja bagi banyak orang, mulai dari petani kopi hingga roaster dan barista. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia juga telah berupaya mengembangkan produksi dan perdagangan kopi yang berkelanjutan, memastikan bahwa praktik pertanian dan produksi kopi ramah lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial.

Secara keseluruhan, kopi di Indonesia lebih dari sekadar minuman; kopi merupakan simbol keragaman budaya, tradisi, dan ekspresi budaya Indonesia. Pendekatan unik negara ini terhadap persiapan dan penyajian kopi telah menciptakan budaya kopi yang kaya dan merayakan keindahan serta cita rasa Indonesia.

Beberapa waktu lalu Dalam rangka memperingati hari jadi Tangerang Coffee Street yang ke 2 tahun, Tangerang Coffee Street bersama dengan Tofico mengadakan acara dengan tajuk utama “SOKINT” (Solid Kreatif & Inovatif). Tidak hanya Barista competition Singnature Drink yang dilakukan di Event ini, event ini juga dimeriahkan dengan Stand – Up Comedy Performance, Live Band Performance, Live DJ Performancce, dan tentunya Sharing Session yang sangat dinantikan para Bariista dan pengunjung yang hadir di event ini.

Kabar baik datang dari Tangerang. Buat kalian yang suka bingung cari tempat nongkrong asik dan yang lengkap juga menunya, mulai sekarang gak usah bingung, sekarang sudah buka “ Sepoi Café and Resto” di daerah Palem Semi, Kota Tangerang. Lokasinya gak jauh dari Super Mall Karawaci, jadi cocok banget kalian yang mau cari tempat nongkrong baru di daerah karawaci dan sekitarnya.